Money: Master the Game by Tony Robbins


Buku ini tidak menyerupai buku-buku Tony Robbins sebelumnya yang umumnya lebih banyak berbicara tentang motivasi, pola pikir atau life coaching. Buku ini membahas 7 langkah menuju kebebasan finansial yang tidak terkesan berlebihan. Peluncurannya disertai dengan audio-book yang dibacakan (sebagian) oleh Robbins sendiri. Setelah selesai mendengarkan audiobook saya tidak meneruskan membaca buku setebal xxv+660 halaman ini.

Kemalasan saya disebabkan adanya tumpukan buku referensi yang perlu dibaca, dan banyak jargon yang diberikan dalam buku ini terdengar seperti text-book saya di bangku kuliah S2 dulu. Kedua, contoh-contoh yang diberikan kurang universal, melainkan lebih condong ke kondisi negara asalnya, yaitu Amerika Serikat.

Namun hari ini saya menerima pertanyaan dari seorang sahabat lewat surel sekitar topik investasi. Akhirnya buku ini berkesempatan ditarik keluar dari rak buku dan saya ikhtisarkan poin-poin pokoknya.

Berikut ini adalah beberapa wawasan yang saya dapatkan.  

Penulis mengklaim kurang dari 50% penduduk AS tidak memiliki tabungan atau investasi yang dapat menjamin kesejahteraan mereka di masa tua. Hal ini cukup memprihatinkan, sebab idealnya setiap orang harus menginvestasikan minimal 15% penghasilannya. Tapi pada kenyataannya orang Amerika kurang percaya dengan pasar modal atau pasar keuangan dan atau merasa penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan hidup saat ini atau pas-pasan saja, jadi tidak mungkin bisa berinvestasi. Itu di Amerika, apalagi di Indonesia!

Tapi itu MITOS! Setiap orang, seberapapun penghasilannya HARUS BERINVESTASI jika ingin hidup senang di hari tuanya!

Tony Robbins sebagai life coach yang selalu berpikir mampu melatih orang lain menjadi hebat tentu saja berusaha menghancurkan mental block yang keliru dan menunjukkan 9 mitos yang selama ini menjadi penghambat.

Langkah Pertama: Menghentikan Gaya Hidup Konsumtif
Langkah pertama yang harus dilakukan orang Amerika, kata Tony Robbins adalah menghentikan gaya hidup konsumtif.  “The first step to financial freedom is shifting from idea of being a consumer to being an owner”. Saya perkirakan Tony Robbins juga bermaksud mengatakan bahwa, cara berinvestasi yang salah tidak berbeda dengan menjadi pembeli (consumer) dari lembaga keuangan, bank, bahkan negara dengan membayarkan fee (biaya) yang besar, sedangkan return (hasil pengembangan investasi) rendah. Seperti dijelaskan dalam buku ini, biaya-biaya investasi dalam jangka waktu panjang bisa sangat memberatkan dan mengikis habis hasil pengembangan investasi.

Langkah Kedua: Menjadi ‘Insider’
Mencapai kebebasan finansial adalah menjadi ‘insider’, artinya menguasai atau memiliki pengetahuan yang memadai dan tidak tergantung kepada penasihat keuangan atau pegawai lembaga investasi untuk mengembangkan uang. Tony Robbins mengingatkan agar sebelum mencemplungkan diri dalam permainan ini pelajari dan kuasai terlebih dahulu peraturan mainnya. Setelah itu orang perlu menyadari 9 mitos yang sudah lama melekat dalam pola pikir.

Mitos pertama mengatakan: Investasi di reksa dana sangat aman dan menguntungkan. Tapi Tony Robbins tegas-tegas membantahnya dan menganjurkan agar menanamkan uang di indeks S&P 500 sebab katanya reksa dana tidak selalu menghasilkan return yang diharapkan.
Mitos kedua, fee atau biaya investasi relative kecil, tapi Tony Robbins mengingatkan, walaupun hanya 1% bila di compound value jangka panjang bisa sangat memberatkan, belum lagi adanya biaya tersembunyi. Jadi Tony Robbins menganjurkan agar pandai-pandai memilih broker dan piawai menegosiasi biaya serendah mungkin.

Mitos ketiga: Penempatan investasi sebaiknya dilakukan setahun sekali agar jumlah penempatan dana dapat dilakukan dalam jumlah besar sehingga menciptakan kesempatan mendapatkan return juga besar.  Padahal bagi yang berpenghasilan sedang atau kecil dapat membangun kebiasaan berinvestasi perbulan dalam jumlah kecil.

Mitos keempat: Percayakan pada advisor, ahlinya dan ikuti tren. Advisor atau penasihat keuangan lembaga investasi ataupun broker tugasnya menjual produk dari perusahaan yang diwakilinya, bukan melayani kepentingan nasabah. Jadi menurut Tony Robbins investor jangan menggantungkan diri kepada advis mereka atau sekedar mengikuti tren pasar.

Mitos kelima: Dana pensiun yang sudah berjalan lama dan di-endorse negara akan mencapai hasil pengembangan dan menjamin kesejahteraan masa pensiun.  Dalam hal ini Tony Robbins mengatakan agar jangan menerima begitu saja rencana investasi yang disodorkan kepada Anda, di AS, misalnya 400 (K) bukanlah investasi dana pensiun yang dapat diandalkan, karena hasil pengembangannya tidak pernah benar-benar berkembang dengan baik, selain itu biaya adminnya juga besar.
Mitos keenam: Target Date Fund (TDF) reksa dana menjanjikan hasil investasi menggiurkan. Tony Robbins membantahnya, ia bilang bahwa, jarang terjadi, malah banyak yang justru merugi pada saat jatuh tempo (tanggal yang ditargetkan).
Mitos ketujuh: Fixed Annuity based on income bukan skema yang menguntungkan. Fixed annuity based on income sebaliknya investasi yang pantas dipertimbangkan sebab sering memberikan return sesuai ekspektasi.

Mitos kedelapan: Semakin besar return-nya semakin besar pula risikonya. Pernyataan ini  memang ada benarnya, namun tidak seluruhnya, sebab investasi yang dikelola dengan baik akan menghasilkan dan kerugian dapat diminimalkan. Misalnya: kita dapat membagi dana investasi ke dalam tiga ‘ember’. Emper pertama bertujuan mendapatkan return besar dan jangka pendek. Ember kedua bertujuan mendapatkan keuntungan yang nantinya dimanfaatkan untuk memenuhi impian-impian kita. Sedangkan ember ketiga diisi dengan investasi jangka panjang, return —mungkin—kecil namun stabil dan bertujuan menjamin kesejahteraan masa tua.

Mitos kesembilan: Berinvestasi di pasar modal berisiko kehilangan uang. Tidak ada yang harus ditakutkan, sebab berinvestasi bukan berspekulasi. Dengan pengetahuan yang cukup, dan terus belajar, orang dapat mengelola investasinya dan mendapatkan hasil pengembangan yang diharapkan.

Langkah ketiga: Menangkan Permainan
Manusia memiliki cara unik memaknai uang yang umumnya dipengaruhi oleh 6 jenis kebutuhan emosi;  mencakup: kepastian/kenyamanan, ketidakpastian/variasi, signifikansi, kasih sayang dan koneksi, pertumbuhan dan kontribusi. Seorang investor yang potensial harus dapat mengidentifikasi mana di antara keenam kebutuhan tersebut paling utama/penting yang membentuk attitude/sikap mereka terhadap uang.  Selain itu ia perlu memahami impian-impian akan masa depan  lalu memecahnya menjadi  langkah-langkah kecil menuju kebebasan finansial.  Dalam berinvestasi seorang investor tentu saja harus mempertimbangkan jumlah penghasilan yang dimilikinya dan mengalokasikan sebanyak mungkin untuk diinvestasikan. Mengurangi biaya investasi, dan meningkatkan return yang lebih besar dan mengubah hidup melalui hasil pengembangan investasi. Pertumbuhan investasi yang paling aman dan menguntung adalah membiarkan uang Anda bunga berbunga untuk jangka waktu panjang. Tetapi jika Anda terlambat memulai berinvestasi, pokok investasi yang dibutuhkan sangat besar, sebab Anda telah kehilangan faktor compound-nya, yaitu waktu.

Langkah keempat: Mengalokasikan Aset dan Memilih Instrumen Investasi Yang Tepat
Mengalokasikan aset dan memilih instrument investasi yang tepat menjamin keamanan dan pertumbuhan investasi. “Jangan menaruh semua telur di dalam satu keranjang yang sama” merupakan filosofi sederhana yang wajib dijadikan pegangan oleh semua investor. Instrumen investasi yang tersedia saat ini yang memiliki tingkat keamanan yang cukup di antaranya: saham, reksa dana atau indeks. Tony Robbins sangat menganjurkan indeks S&P 500. Dalam memilih di antara instrument investasi, investor perlu memperhitungkan besarnya risiko terhadap jangka waktu investasi yang dimilikinya.

Langkah kelima: Menyusun Rencana Berpenghasilan Seumur Hidup
Investor diharapkan sudah mulai membuat rencana-rencana jangka pendek yang akan membukakan pintu kesempatan mengumpulkan sejumlah dana dan mulai berinvestasi. Setiap orang layak mempertimbangkan dan merencanakan untuk pensiun dini, terbebas dari pekerjaan yang membuatnya stres dan menikmati hasil investasi. Selain itu investor harus memastikan untuk jangka panjang investasinya aman dan masa depan bahagia bagi dirinya serta keluarga. Pada bagian ini penulis memberikan beberapa contoh rencana investasi seperti: TIAA-CREF yang tidak aplikatif di Indonesia atau di luar AS.

Langkah keenam: Berinvestasi Layaknya Kelompok .001%
Kelompok 0.001% terdiri dari orang-orang terkaya di dunia yang umumnya memperoleh kekayaan melalui kegiatan mengembangkan uang. Dengan jejaring yang dimilikinya, Tony Robbins telah menginterview lebih dari 50 tokoh berpengaruh dan berpengetahuan luas di bidang pengembangan kekayaan. Cukilan-cukilan pelajaran termuat pada seksi 6 buku ini. Bukan saja tokoh-tokoh masa kita atau orang Amerika saja yang dikutip pengajarannya, bahkan Sun-Tzu yang hidup 2,500 tahun silam di Tiongkok kuno. Pelajaran-pelajaran yang disajikan mungkin saja tidak semuanya mudah diaplikasikan, namun paling tidak tingkat pengetahuan pembaca akan bertambah dan terinspirasi. Harapan Tony Robbins sendiri adalah membagikan rahasia sukses yang selama ini hanya dikuasai kelompok 0.001% populasi manusia kepada siapa saja, termasuk Anda dan saya.

Langkah ketujuh: Lakukan, Nikmati, dan Bagikan!
Langkah terakhir menuju kebebasan finansial adalah mengaplikasikan pengetahuan yang telah disampaikan buku ini.

  1. Kelola portofolio yang menghasilkan keuntungan investasi dan menciptakan kebebasan finansial dan gunakan uang hasil investasi tersebut untuk memperkaya hidup Anda.
  2. Sudah terbukti dari studi-studi yang diadakan bahwa, uang dapat membeli tiga ranah kehidupan: Uang dapat memperkaya pengalaman dengan melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, pendidikan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang disukai (hobi).
  3. Akhirnya, uang mengijinkan investor sukses membantu orang lain bertumbuh menjadi pribadi hebat melalui kegiatan amal.
Jika Anda memutuskan untuk mulai berinvestasi, ada hal penting yang harus Anda perhatikan selain tidak menaruh semua telur di dalam keranjang yang sama. Hal tersebut adalah menabung dulu hingga Anda memiliki dana darurat. Besarnya dana darurat minimal dapat menutupi enam hingga 12 bulan biaya hidup Anda dan keluarga.

Comments