Sukses tidaknya
seseorang berkarier memang tergantung kepada usaha dan daya upaya yang
dilakukannya, namun orang juga tidak mungkin mencapai puncak karier tanpa
melibatkan orang lain. Kemajuan karier juga tidak semata-mata ditentukan
kemampuannya bekerja, pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, namun sangat
ditentukan oleh attitude. Lalu
bagaimanakah seharusnya seseorang membina karier secara benar? Cobalah
berselancar di dunia maya dan Anda menemukan ratusan artikel yang pada umumnya
memberikan tip dan trik senada: "berikan lebih daripada yang
diminta!" Cukup segitu saja?
Menurut saya
"memberikan lebih daripada yang diminta" memang merupakan salah-satu
faktor sukses yang penting, namun belum cukup. Faktor-faktor lain juga tidak
sulit jika Anda tahu bagaimana menyusun strategi berdasarkan NeuroLogical
Levels berikut ini.
Environment
Di mana Anda saat ini?
Apakah Anda sudah bekerja di sebuah perusahaan? Jika ya, kenali struktur,
budaya, visi dan misi perusahaan tempat Anda bekerja saat ini. Berapa lama Anda
bekerja? Environment (ruang—di mana, dan waktu—kapan) bukan faktor yang
terpenting, namun jika Anda tidak mengetahui wilayah, tidak mungkin menyusun
strategi bukan? Ingat apa yang dikatakan Sun-Tzu dalam Art of War, "Ketahui
daerah yang di mana Anda hendak melancarkan peperangan".
Perusahaan-perusahaan
besar pada umumnya memiliki people map yang jelas. Memiliki career plan yang
jelas sejak seorang staf direkrut. Tetapi perusahaan-perusahaan menengah kecil
mungkin tidak memiliki sumber daya atau kesadaran untuk mengembangkan SDM-nya.
Entah Anda sekarang bekerja di perusahaan besar dengan career plan yang jelas
atau perusahaan kecil yang masih berjuang di jalan mendaki namun berlika-liku,
kesempatan yang terbuka bisa saja sama asalkan Anda mampu menyusun strategi
jangka panjang yang tepat sasaran.
Ada beberapa orang
yang saya kenal berhenti dari pekerjaan mereka hanya karena tempat kerjanya
kurang nyaman (bukan orang-orang yang bekerja bersamanya kurang menyenangkan).
Saya rasa itu sah-sah saja, dan saya menasihati mereka agar bertahan paling
tidak setahun. Dan selama setahun itu ukirlah prestasi yang dapat dibanggakan.
Pengalaman berharga yang dapat dipetik adalah kumpulkan sebanyak mungkin
informasi pada saat interview. Kembali kepada pendapat Sun-Tzu, ketahui dulu
medan perangnya sebelum memulai perang.
Jika terlibat konflik
bagaimana, apakah harus bertahan atau keluar? Konflik di tempat kerja harus
diselesaikan terlebih dahulu dengan kepala dingin. Artinya Anda tahu bahwa Anda
bukan the problem. Sebab jika Anda yang sumber masalahnya, maka ke mana pun
Anda pindah, problemnya ikut.
Behavior
Menganalisa apa yang
Anda lakukan sangatlah penting. Apakah setiap hari perilaku Anda mendekatkan
Anda pada tujuan Anda. Oh, lebih penting lagi, apakah Anda memiliki tujuan atau
outcome? Knowing what you want and go for it!
Knowing what you want berarti
Anda memiliki sebuah tujuan besar, big dream! Jika Anda bertanya kepada hampir
semua orang yang sedang berada di puncak kariernya, 9 dari 10 orang pasti akan
menceritakan kepada Anda bahwa ia sudah tahu akan mencapai posisi seperti ini
suatu hari jauh sebelum terjadi. Salah-satu contoh yang juga patut Anda baca
ada pada artikel ini: http://www.nlp.ernijulia.com/search?q=Joko+Tingkir
Bilamana ada
kesempatan proaktiflah mendiskusikan big dream atau goal Anda dengan atasan
langsung atau Human Resource Manager. Cari tahu apa yang dapat Anda
kontribusikan? Tantangan baru yang tersedia? Walaupun perusahaan Anda memiliki
career plan yang jelas sekalipun, proaktif bertanya kemungkinan besar dapat
mempercepat Anda mencapai cita-cita.
Values and Beliefs
Bilamana Anda merasa
menemukan pekerjaan yang sesuai dengan values dan Anda memiliki keyakinan untuk
mencapai sukses. Syukur. Tapi kalau belum, diskusikan dengan atasan langsung
atau HRD Manager Anda apa yang menjadi concern Anda? Konflik antara values
(nilai-nilai) diri dengan realitas dapat saja terjadi dalam situasi berikut:
· Anda merasa
memiliki waktu untuk bersosialita itu penting, tapi tugas yang menumpuk
menghentikan langkah Anda.
· Anda sangat
menghargai nilai persahabatan, namun di tempat kerja semua orang berlaku cuek.
· Anda
mungkin sangat menghargai kerja sama team, sedangkan di tempat kerja Anda semua
orang bersikap individualistik. Atau sebaliknya Anda sangat menghargai waktu
dan kesempatan menyelesaian suatu tugas sendiri dengan cara Anda sendiri, namun
Anda dimasukkan ke dalam sebuah tim di mana peran Anda hanya sebagai
penggembira.
Akan baik sekali jika
Anda dapat mencari jalan tengah dan mengatasi semua konflik itu. Seorang ahli
seperti NLPer bisa membantu Anda jika diperlukan. Namun, seperti sudah saya
singgung pada awal tulisan ini sebaiknya Anda "memberikan lebih daripada
yang diharapkan dari Anda." Ini adalah sebuah nilai (value) yang sangat
mulia dalam kaitannya dengan membangun karier.
Identity
Siapakah Anda?
Rajawali perkasa yang tahu apa yang diinginkan dan mengejarnya? Ataukah burung
gagak hitam yang hanya bisa berkoar-koar mengharapkan bangkai? Ada kan orang
yang setiap hari ada-ada saja yang dikeluhkan? Bos pelitlah, tugas beratlah,
kolega nyebalin bla-bla-bla, tapi tidak pernah berusaha mencari jalan
keluarnya. Nah, itu dia burung gagak. Sekali lagi: siapakah Anda?
Jika saat ini Anda
adalah seorang manager; manager macam apa? Renungkan itu dan mulailah
mem-branding diri Anda melalui ucapan, tindak-tanduk, cara berpakaian dan cara
memandang diri. Anda tidak hanya membangun brand tapi juga membangun
reputasi—yang positif tentunya.
Berbicara tentang
siapa Anda rasanya kurang keren tidak menyinggung apakah Anda sudah mendapatkan
pekerjaan ideal atau belum? Menurut Paul D. Tieger dkk dalam buku mereka Do
What You Are orang yang melakukan pekerjaan ideal akan:
· Tidak sabar
menantikan saat berangkat ke tempat kerjanya
· Merasa
bersemangat
· Sadar
kontribusinya dihargai
· Merasa
bangga ketika menjelaskan tentang pekerjaannya kepada orang lain
· Menikmati
dan menaruh respek orang-orang yang bekerja bersamanya
· Selalu
merasa optimis dengan pekerjaannya.
Mengacu kepada
beberapa indikasi di atas, apakah Anda sudah menemukan pekerjaan ideal?
Spiritual
Berbagilah, sebab
dengan berbagi kita bertumbuh! Bagikan ilmu dan pengetahuan Anda dengan
rekan-rekan sekerja dan coaching anak buah Anda agar suatu hari mereka siap
menggantikan Anda dan Anda pun dapat dilepas oleh atasan Anda. Jangan sekalipun
takut disaingi anak buah Anda. Percaya deh, setiap kali Anda memuliakan orang
lain, Anda naik level lebih tinggi. Selain itu, pengaruh positif Anda akan
membawa pengaruh positif pula. Bayangkan, Anda akan dikelilingi oleh
orang-orang positif, apakah tidak membahagiakan?
Ingatlah juga bahwa
mencapai puncak karier memang penting, tapi banyak hal lain yang jauh lebih
penting dalam kehidupan ini. Cek apakah kemajuan karier Anda membawa dampak
negatif dalam relasi dengan orang-orang terdekat Anda? Jika ya, lekas-lekasnya
temukan jalan keluarnya. There is a solution for every problem, Anda tidak
perlu mengorbankan yang satu untuk mendapatkan yang lain dalam kehidupan ini.
Kondisi ideal yang harus Anda capai adalah karier sukses luar biasa hidup
semakin bahagia.
-->
Comments
Post a Comment