People
management sesungguhnya adalah sebuah siklus tanpa putus dalam suatu bisnis. “At
the end business is about people”, kata Budi Isman dalam ICF Coaching Summit
November lalu, dan saya sangat setuju pernyataan tersebut. Dari pengalaman
mendampingi perusahaan, sering sekali perusahaan yang sedang menapaki tahap
smart up kekurangan staff kantor yang dapat diandalkan.
Siklus people
management di suatu perusahaan dimulai dari:
ATTRACT—Perusahaa
menarik bagi orang-orang yang peduli pada perkembangan karier dan memiliki visi
masa depan yang jelas. Kandidat seperti ini tidak cukup hanya ditawarkan gaji
besar, mereka membutuhkan tantangan dan pertumbuhan.
REWARD—Gaji
atau paket remunerasi memang dapat menjadi daya tarik, namun reward
(penghargaan) dana tau perhatian dari pimpinan perusahaan juga menjadi faktor
kebetahan orang bekerja di suatu perusahaan. Beberapa dekade yang lalu kita
mengenal carrot and stick management dan mungkin mempraktikkannya dengan
perasaan nyaman Adrian Gostick dan Chester Elton (The Carrot Guys) menyadarkan
kita, bahwa cara-cara tersebut sudah ketinggalan zaman.
EMPOWER—Memampukan
orang lain untuk memaksimalkan potentiality sepertinya adalah kualitas
kepemimpinan yang perlu dimiliki seorang atasan. Korporasi yang sudah mapan
mungkin tidak terlalu bermasalah, dan seorang CEO tentunya sudah tahu bagaimana
memampukan setiap anggota timnya. Namun perusahaan keluarga berbeda, pemiliknya
perlu mengusahakan sendiri tenaga dan waktu untuk terus mendorong timnya
memaksimalkan diri.
MOTIVATE—Memotivasi
ternyata tidak cukup hanya dilakukan dengan teriakan bersemangat atau yel-yel
dan lompatan mengguncang bumi. Seorang pemimpin tim harus mampu
mengidentifikasi minat, bakat dan core values masing-masing anggota tim dan
menyelaraskan dengan nilai-nilai perusahaan. Motuvate tentu saja tidak akan
efektif kalau staff belum di-educate.
EDUCATE—Perusahaan
menghadapi tantangan bahwa new recruit belum memiliki kemampuan bekerja secara
mandiri. Banyak hal yang belum mereka pahami sehingga perlu di-educate,
misalnya untuk menguatkan budaya perusahaan, perubahan attitude dan menambah
pengetahuan. Educate juga akan mengalami kegagalan bilamana orang belum
berhasil melakukan empowering, motivating dan memberikan reward yang tepat.
COACHING-MENTORING—Banyak
orang masih menggunakan pendekatan “TRAIN” dalam siklus people management,
namun menurut saya, training saja tidak cukup, seorang new recruit perlu
terus-menerus didampingi. Coaching dan mentoring merupakan dua pendekatan yang
saling mendukung serta berkekuatan untuk empower dan motivate. Untuk mengetahui
pendekatan coaching yang paling sesuai untuk Anda, silakan baca Coaching GENIUSat Work: Cara Mudah Membangun Tim Andalan.
Comments
Post a Comment