Semua orang membawa payung yang telah disediakan sebelum hujan. Bagaimana aku tahu? Ya, perhatikan saja bekas lipatannya yang tajam itu, Kawan. |
Tahun 2011 segera berlalu dan beberapa jam lagi kita akan memasuki tahun 2012. Terlepas bagaimana kita memersepsi tahun 2011, penuh kesuksesan atau penuh kegagalan—2011 segera menjadi masa lalu.
Masa lalu menyediakan sumberdaya yang disebut pembelajaran. Bagi yang bijaksana masa lalu dilalui dengan bertambahnya pengalaman dan pelajaran-pelajaran hidup. Bagi yang kurang bijaksana semuanya diperlakukan sebagai masa yang telah berlalu, mereka berusaha meninggalkan masa yang dipersepsi sebagai kekecewaan tetapi jarang sekali berhasil melakukannya, sebab pengalaman perlu dimaknai bukan dilupakan. Cara-cara keliru yang ditempuh orang untuk melupakan peristiwa-peristiwa buruk yang menimpahnya dapat berupa bermabuk-mabukan di malam Tahun Baru. Pesta pora berlebihan dan menari-nari dalam kegembiraan palsu. Dan bila rasa mabuk berlalu orang-orang ini terjerembab di masa kini yang hampa. Dan mereka menatap masa depan dengan penuh kekhawatiran.
Di kelompok manakah kita? Marilah kita gunakan neuro-linguistic untuk menganalisanya. Apakah tahun 2011 (a) merupakan masa yang telah lewat bagi Anda ataukah (b) merupakan masa yang telah dilewati? Jika seseorang menggunakan pola neuro-linguistic (a), ia dapat dikatakan dengan pola bahasa neuro yang sama: telah menggunakan sumberdaya waktu tanpa berusaha mengontrolnya. Sedangkan yang menjawab (b), ia mengendalikan waktu, tidak ada yang terlewatkan tanpa manfaat. Dalam konteks ini tidak penting apakah ia sukses atau gagal, melainkan ia mencapai hasil yang terukur atas setiap tindakannya. Jika hasil yang dicapai di bawah ekspektasi, ia tidak menganggapnya sebagai kegagalan, melainkan feedback (masukan-masukan) untuk meningkatkan kinerja berikutnya. Ada kalanya mereka mengulangi actions yang sama, tetapi ia juga tahu kapan harus meninggalkan dan menguburkan yang tak dapat lagi diagungkannya. Dengan begitu ia siap menyongsong tahun 2012, tanpa gentar atau ragu. Ia dapat mengusahakan segalanya penuh harapan dan keyakinan, sebab ia telah belajar dari tahun 2011, 2010, 2009 dan entah berapa banyak lagi penanda waktu imajiner yang telah dilaluinya.
Masa lalu menyediakan sumberdaya yang disebut pembelajaran. Bagi yang bijaksana masa lalu dilalui dengan bertambahnya pengalaman dan pelajaran-pelajaran hidup. Bagi yang kurang bijaksana semuanya diperlakukan sebagai masa yang telah berlalu, mereka berusaha meninggalkan masa yang dipersepsi sebagai kekecewaan tetapi jarang sekali berhasil melakukannya, sebab pengalaman perlu dimaknai bukan dilupakan. Cara-cara keliru yang ditempuh orang untuk melupakan peristiwa-peristiwa buruk yang menimpahnya dapat berupa bermabuk-mabukan di malam Tahun Baru. Pesta pora berlebihan dan menari-nari dalam kegembiraan palsu. Dan bila rasa mabuk berlalu orang-orang ini terjerembab di masa kini yang hampa. Dan mereka menatap masa depan dengan penuh kekhawatiran.
Di kelompok manakah kita? Marilah kita gunakan neuro-linguistic untuk menganalisanya. Apakah tahun 2011 (a) merupakan masa yang telah lewat bagi Anda ataukah (b) merupakan masa yang telah dilewati? Jika seseorang menggunakan pola neuro-linguistic (a), ia dapat dikatakan dengan pola bahasa neuro yang sama: telah menggunakan sumberdaya waktu tanpa berusaha mengontrolnya. Sedangkan yang menjawab (b), ia mengendalikan waktu, tidak ada yang terlewatkan tanpa manfaat. Dalam konteks ini tidak penting apakah ia sukses atau gagal, melainkan ia mencapai hasil yang terukur atas setiap tindakannya. Jika hasil yang dicapai di bawah ekspektasi, ia tidak menganggapnya sebagai kegagalan, melainkan feedback (masukan-masukan) untuk meningkatkan kinerja berikutnya. Ada kalanya mereka mengulangi actions yang sama, tetapi ia juga tahu kapan harus meninggalkan dan menguburkan yang tak dapat lagi diagungkannya. Dengan begitu ia siap menyongsong tahun 2012, tanpa gentar atau ragu. Ia dapat mengusahakan segalanya penuh harapan dan keyakinan, sebab ia telah belajar dari tahun 2011, 2010, 2009 dan entah berapa banyak lagi penanda waktu imajiner yang telah dilaluinya.
Mungkinkah kita melupakan hal-hal buruk yang menimpa kita? Tidak. Tetapi kita boleh memilih cara memersepsinya dan mengambil hikmahnya. Mungkin saja seseorang kehilangan banyak harta-benda (objek) sepanjang 2011. Boleh saja ia diperlakukan secara tidak adil oleh seseorang atau lembaga bahkan negara, ia merasa sakit hati, kecewa, marah dan kesal (subjek). Jadi kembali lagi kepada cara persepsi dan pola neuro-linguistic-nya: apakah ia mengalami semua itu atau semua itu terjadi pada dirinya? Objek yang hilang dalam pengembaraan hidup di atas Bumi ini pada umumnya bukanlah objek yang penting. Jika benda atau objek tersebut begitu penting tentulah menimbulkan dampak merusak tak terkirakan. Jika orang yang kehilangan masih “baik-baik” saja, maka boleh dikatakan tidak ada dampak yang merusak. Seyogyanya kehilangan objek tidak menimbulkan kehilangan hikmah pelajaran yang dapat dipetik dari kehilangan tersebut.
Jika Anda kesal, marah, kecewa dan sakit hati pada subjek tertentu emosi negatif akan mengganggu Anda. Menjauhkan Anda dari “power of now” sehingga Anda hidup untuk menanggung emosi-emosi negatif tersebut dan menyentakkan Anda dari saat sekarang yang terpenting. Siapa yang dapat membebaskan Anda? Tidak lain tidak bukan diri Anda sendiri. Cari hikmah pelajarannya dan kemudian putuskan hubungan dengan peristiwa yang telah berlalu. Suatu ketika saya pernah dizolimi seseorang (yang pada awal hubungan kami sangat saya kagumi dan percayai serta saya bela), bertahun-tahun saya menanggung emosi negatifnya, setiap saat saya teringat pada perbuatannya, teringat bagaimana saya melarikan diri seperti anjing yang habis digebuki—dengan melipat ekor di antara kedua kakinya—jangkar emosi-emosi negatif teraktifkan dan saya menjadi tak berdaya (unresourceful state). Selama emosi-emosi negatif tersebut belum diangkat dan dipelajari hikmahnya, saya belum dapat menyadari betapa melarikan diri seperti anjing habis digebuk itu membawa saya pada suatu lembah yang penuh kebaikan.
Melepaskan diri dari objek dan subjek serta masa lalu itu penting dan tak terhindarkan. Tetapi menghadapi masa depan dengan resourceful state lebih penting lagi. Menyongsong tahun 2012 sama saja seperti menyongsong singsing sang surya pagi kapan saja. Kita syukuri sebagai kesempatan yang diberikannya Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita siapkan diri dan hadapi apapun yang ada di depan dengan payung keiklasan. Teruskan pengembaraan Anda, sahabat…sampai kita berjumpa di puncak kesuksesan. Jangan lupa membawa payung (keiklasan) Anda sebelum hujan (hal-hal yang tak dapat diantisipasi) menghadang jalan. Dengan berpayung kita dapat menerobos (belajar) hujan (visi) dan tiba di tempat tujuan.
Bagus bu renungannya, terima kasih ya :D
ReplyDeleteijin share links nya ya bu , thanks in advanced..
Happy New Year 2012
I wish you all the best... :D
Bu Lily Tjandra,
ReplyDeleteTerima kasih untuk komentarnya. Ya, tentu saja, silakan share...
Selamat Tahun Baru 2012. Semoga menjadi tahun yang penuh berkah bagi Anda dan orang-orang yang Anda kasihi.