|
Angkor-Wat |
[In]
Pukul 5.00 pagi sesuai janji, Sophea supir tuk-tuk menjemput kami di
hotel. Seperti dapat kita baca di
berbagai blogs, citra supir tuk-tuk kadang-kadang ditampilkan agak negatif.
Misalnya pada salah-satu blog diceritakan oleh penulisnya bahwa, ia naik
tuk-tuk dari terminal bis ke hotel dan supir tuk-tuk yang disewanya mula-mula
sangat ramah, namun ketika tawarannya untuk mengantarkan ke Angkor-wat
ditolak langsung berubah sikap. Itulah manusia, punya tabiat dan sikap
masing-masing. Akan halnya Sophea, memang menawarkan jasanya setelah
mengantarkan kami ke hotel. Dan kami
tidak melihat alasan untuk tidak memberinya kesempatan.
|
Angkor Pass |
Ada
tiga pilihan tur yang ditawarkan Sophea kepada kami. Yang pertama hanya
mengunjungi Angkor-wat, biayanya 20 dolar Amerika. Pilihan kedua melihat
matahari terbit di candi utama Angkor-Wat, tambahan 5 dolar dan berangkatnya
pukul 5 pagi. Rute lengkap mengunjungi
7 candi berbeda; ongkos 30 dolar. Kami memilih tur terlengkap dan melihat
matahari terbit, dengan demikian membayar USD 35 untuk dua orang.
Tuk
tuk kami melaju di jalan yang masih sepi. Angin subuh yang sejuk menerpa
wajah dan menyebabkan kami yang belum pulih dari kelelahan, mengantuk berat.
Ketika melewati beberapa hotel, kami mulai bertemu dengan tuk-tuk lain.
Sophea mengebut melewati mereka dengan mudah.
|
Panorama indah di atas sungguh pantas diraih dengan mengorbankan tidur. |
Sebelum
masuk dari pintu barat, kami turun dari tuk-tuk untuk pengambilan foto yang
dicetak di atas karcis masuk yaitu Angkor
Pass. Harga keseluruhannya USD 20 perorang. Berlaku untuk semua candi
yang kami kunjungi dan juga untuk menggunakan toilet (kami baru mengetahui
hal ini belakangan).
|
Tomb Raider |
Setelah
itu Sophea mengantar kami ke pintu masuk, dan kami harus berjalan kaki ke
dalam. Karena keadaan masih gelap, kami membeli senter seharga satu dolar
(banyak barang di Siem Reap ditawarkan 1 dolar). Jadi kalau Anda berencana
mengunjungi Kamboja bawa USD saja. Mata uang Kamboja, KHR atau disebut Riel
dan 5.000 riel kurang lebih USD 1.25. Tidak perlu repot-repot menukarkan mata
uang lain ke riel, cukup USD saja. Bila sebelumnya Anda telah berkunjung ke
Thailand dan memiliki banyak Thai’s Baht, perlu diketahui bahwa Baht tidak
diterima secara luas.
Saya
senang sebab telah bangun pagi-pagi untuk melihat matahari terbit dari latar
belakang Angkor-wat. Meskipun matahari
paling tepat posisinya pada 23 Maret, namun dengan berpindah tempat, matahari
dapat dipotret persis di atas puncak candi. Kunjungan ke candi-candi
selanjutnya membuat kaki kami patah karena naik turun tangga. Kecuali
bersedia merogoh kocek lebih dalam untuk menyewa pemandu wisata, sebaiknya
Anda baca buku Ancient Angkor karya Michael Freeman dan Claude Jacques. Sewa
guide sekitar USD 20, buku ini hanya USD 5. Anda dapat membacanya sambil
berbaringan di kamar berpedingin udara yang nyaman, tidak perlu
berpanas-panas.
Tur
kami selesai sekitar pukul 14.00. Dalam perjalanan pulang ke hotel, mata kami
tidak hendak melek lagi saking mengantuknya. Namun kami tidak bisa membiarkan
angin musim kemarau yang panas melenakan, kami tidak ingin mengalami
kecelakaan terjatuh dari tuk-tuk (sebenarnya kereta yang ditarik dengan
sepeda motor ini adalah kereta dokar yang dahulunya ditarik kuda).
Malam
itu setelah mandi dan tidur siang, kami kembali ke restaurant ‘Cambodia Soup’
di Pub Street. Setelah itu kami sempat berbelanja oleh-oleh di night market
lama.
|
[En]
As agreed, Sophea the tuk-tuk driver picked us up at our hotel at 5 am for
our Sunrise Angkor Wat tour, the beginning of a series of temples included in
the itinerary. As I have read on various blogs, some writers have warmed
reader not to easily accepting tuk-tuk driver offer to take them to the
Angkor-wat. A blogger wrote that in the beginning her driver was nice when
drove her from bus station to her hotel, but once she rejected his offer, his
attitude changed. But we didn’t see
any reason why we must be cautious with Sophea who drove us from bus company
to our hotel day before. He speaks a little English but well prepared with
photos to show us what to see in Siem Reap.
|
Angkor-Wat |
There
were three choices of itinerary offered by Sophea. The first choice just only
Angkor-wat, departure time; anytime, cost USD 20. The second choice included
to see the sun rise at Angkor-wat and departure time from hotel at 5 am; cost
USD 25. The third choice is to visit seven temples in sequence included
Angkor-wat; cost USD 30. We have choosen the third itinerary plus to see the
sunrise. Did he outsmarted us, since
we didn’t have any idea about those temples? Only himself and God know, the most
important is we have enjoyed our tours. We should have read guide book by Michael Freeman and Claudia Jacques, but we didn't manage to get a copy before hand.
|
Angkor Thom |
Our
tuk-tuk racing in the quite morning, but it’s not fast enough so one or two
car passed us. When we were cruising farther, we passed other tuk-tuk with
passenger mostly Westerner, some waved their hand, and I waved back.
|
Pre Khan |
Before
entering the west gate, we got off from tuk-tuk to purchase the pass for USD
20 including photograph which to be printed on the pass. We got into the
tuk-tuk again and Sophea drove us as far as allowed. We we walked to the entrace, It was 5.45
but still dark so we bought a fancy flash light at one dollar (most item in
Siem Reap valued at that price). So if
you are going to visit Cambodia, will be easier to bring one to ten dollar
bank notes. Don’t bother to bring KHR or riel, the local currency. Five
thousand riel is about USD 1.25. If you have visited Thailand before please
remember that Thai’s Baht is not widely accepted in Cambodia.
|
Ta Som |
I’m
glad have risen early to see the first light at Angkor-wat tower. The rest of
temples afterward was not really of our amusement. It was hot and climbed up
and down, walked from one side of the other inside the ruins drained a lot
energies.
|
Banteay Srei |
Our
tour ended at about 14.00 afternoon.
On the way back to our hotel,
we were hardly able to open our eyes because we were so sleepy. But we couldn't risked our safety, so we have to fought our desired to sleep. We
were happy with Sophia’s service so we have tipped him handsomely.
In
the evening, refreshed with hot water shower and long naps, we came back to
Cambodian Soup for dinner. We have managed to shopping at the old night market
as well.
|
Monks Boarded on Tuktuk |
|
Comments
Post a Comment