Dalam workshop Applicable NLP~Self
Motivation Skills seorang peserta bertanya bagaimana caranya supaya tetap
bersemangat menjalankan rutinitas?
Jawaban saya (versi saya dan tidak harus
benar, namun boleh dipertimbangkan) adalah sebagai berikut:
1. Kendalikan Emosi Negatif
Menjaga
pikiran dari emosi negatif tidaklah sesulit seperti yang dibayangkan. Dengan
latihan yang konsisten dan persisten dapat terbentuk habit. Di antara berbagai emosi negatif, kemarahan boleh jadi
merupakan kasus terbanyak. Para ahli dan psikolog mengidentifikasi timbulnya
kemarahan sebagai pembajakan amigdala. Namanya juga pembajakan, maka seharusnya
dapat diadakan pengamanan.
Keterampilan
atau kecerdasan emosional lain yang dapat dilatih adalah kemampuan memisahkan “marah” dari “menjadi
marah”. Kita boleh saja marah pada perilaku orang lain yang mengganggu atau bahkan merugikan dengan memberikan feedbacks kepada pelakunya dengan hati
dingin. Jika kita menjadi marah, maka kita tersedot ke dalam pusaran emosi
tersebut dan dapat mengganggu keselarasan neurological levels kita. Perilaku,
sikap dan kita menjadi tak terkendali.
Diagram Amigdala |
Berhubung
pikiran dan tubuh juga merupakan satu-kesatuan sistemik, maka jantung dan
pernafasan juga akan ikut chaos. Memahami hal ini pada gilirannya memberi kita
cara untuk mengendalikan amigdala dengan mengatur nafas. Jadi setiap kali Anda merasa
marah, tariklah nafas panjang dan hembuskan secara perlahan beberapa kali
hingga terasa degup jantung mereda ke level normal. Kegiatan ini dapat
dilakukan kurang dari 10 detik dan selama itu tahan kata-kata yang terasa sudah
di ujung lidah.
Hindari
keinginan memukulkan tangan pada meja atau benda-benda lain pada saat terjadi
pembajakan amigdala. Tidak membantu meredakan kemarahan. Jika menjadi
kebiasaan, tidak tertutup kemungkinan yang Anda hantam adalah orang di depan
Anda. Bisa tambah runyam!
Emosi-emosi
negatif lainnya seperti kemurungan, kesedihan dan sejenisnya pada umumnya reaksinya
lebih lamban dan selalu didahului oleh suatu kejadian sebagai pemicu seperti kekecewaan
terhadap tidak tercapainya sebuah gol, atau kehilangan sesuatu/seseorang. Dalam
termonologi NLP kita mengenalnya sebagai values
conflicting. Kekecewaan yang menimbulkan demotivasi, kemurungan bahkan juga
kemarahan disebabkan orang tersebut tidak memahami apa yang sebenarnya dia
inginkan.
2. Atur Postur Tubuh
Berjalan
dengan tegak/tegap dan steady atau
seimbang. Dijamin dalam waktu kurang dari 10 detik, Anda akan merasa bersemangat dan antusias
sebab pikiran bawah sadar yang tidak
bertujuan mendeteksi kepura-puraan pikiran sadar akan merespon dengan
mengirimkan kembali sinyal yang tertangkap dalam rentang waktu kurang dari 10
detik.
Apakah
Anda pernah memperhatikan orang-orang yang sedang bersemangat dan sedang
antusias? Ya, benar. Mereka berjalan lebih cepat daripada biasanya. Mereka
tampak tidak sabar untuk segera meraih apa yang mereka inginkan. Tidak sabar
untuk segera tiba di tempat tujuan yang mereka niatkan. Sikap mereka penuh
keyakinan dan percaya diri. Nah, seperti sudah dibahas di atas bahwa, pikiran
dan tubuh merupakan satu-kesatuan sistemik, maka dengan “memodel” sikap dan
postur orang-orang yang sedang antusias dan bersemangat, kita pun akan segera
masuk dalam “state” tersebut.
Tidak
banyak yang dapat saya tuliskan dan sebenarnya tidak ada gunanya bila Anda
hanya membacanya saja. Buktikan saja sendiri. Setiap saat Anda merasa kurang
bersemangat dan tidak antusias melakukan tugas-tugas maupun menjalankan
kegiatan rutinitas Anda, silakan praktikkan. Tegakkan tubuh Anda, berdiri dalam
posisi siap, atur sepasang bahu Anda agar simetris kanan dengan kirinya.
Kembangkan senyum selebar-lebarnya sehingga Anda merasa nyaman dengan diri
sendiri.
Pikirkan
sejenak tujuan Anda dan mulailah melangkah ke sana dengan penuh keyakinan dan
bergembira.
3. Fokus Pada Aktivitas
Banyak
orang—secara salah—berpendapat bahwa, apa yang dilakukannya tidak penting,
biasa saja dan rutinitas yang membosankan. Namun, semua itu hanyalah persepsi,
dan jika ia mau mengubah persepsinya, akan terdapat banyak pilihan bersikap.
Barangkali Anda pernah membaca atau mendengar tentang dua orang penyapu. Penyapu
yang pertama sedang berdiri sambil bersandar, wajahnya menandakan kebosanan dan
tubuhnya tampak loyo tak bersemangat. Seorang eksekutif muda melihatnya dan
bertanya: “Apa yang sedang kau lakukan?” Penyapu pertama itu menjawab ketus:
"Aku sedang menyapu lantai." |
“Memangnya kau gak bisa liat sendiri?
Aku sedang menyapu lantai dengan sapu
butut ini. Oh, sungguh berat, ruangan ini begitu luas dan banyak orang berlalu
lalang, mengganggu kegiatanku. Huh, andai saja bosku mau menyediakan vacuum cleaner canggih aku bisa
duduk-duduk sementara alat itu bekerja sendiri.”
"Aku sedang menciptakan suasana bersih dan nyaman untuk semua orang." |
Eksekutif
muda itu menaiki tangga dan tiba di ruangan lain. Di sana, di ruangan yang
lebih luas lagi ia melihat penyapu kedua sedang giat menyapu menggunakan sapu
sederhana seperti milik penyapu pertama. Sang eksekutif muda itu pun mengajukan
pertanyaan yang sama kepadanya. Penyapu kedua itu terseyum: “Saya sedang
menciptakan suasana bersih dan nyaman untuk semua orang yang beraktivitas di
gedung ini.”
Nah,
fokuslah pada kegiatan yang sedang Anda lakukan. Sesederhana apapun pekerjaan
itu, pasti Anda dapat menemukan makna yang mendalam seperti penyapu kedua.
Selain itu dengan berfokus Anda dapat menemukan cara-cara berbeda yang lebih
menarik. Berfokus berarti pula memberi perhatian sepenuh hati dan itu merupakan
terobosan untuk jatuh cinta pada kegiatan tersebut.
4. Penuh Perhatian
Perhatikan
orang di sekitar Anda dengan menyimak pembicaraan mereka, melakukan kontak mata
dan merespon serta jangan lupa untuk melakukan mirroring bahasa tubuh dan suara mereka.
Penuh Perhatian. |
Bila
hubungan dengan orang-orang di sekeliling kita berjalan baik, komunikasi pun
jadi lebih efektif, maka secara tidak langsung kita telah menciptakan
lingkungan yang sehat untuk beraktivitas. Akan lebih baik lagi bila kita dapat
menemukan orang-orang dengan ketertarikan terhadap hal-hal yang sama atau hobi
yang sama sehingga dapat bertukar pikiran tentang topik tersebut.
Perluaslah
pergaulan dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda-beda. Pergilah
makan siang dengan orang yang berbeda dan di tempat yang berbeda sehingga untuk
berganti suasana.
5. Act
As If—Seolah-Olah—Anda Sedang Bersemangat Dan Antusias.
Mungkin
saja sesuatu yang tidak diharapkan menginterupsi state tersebut dan membuat Anda merasa agak kurang bersemangat.
Tidak apa-apa. Berikan diri Anda kesempatan dan lakukan break state, yaitu berhenti sejenak dari kegiatan yang sedang Anda
lakukan. Jika Anda sedang duduk berdirilah dan berjalan-jalan sejenak atau
menggerak-gerakkan badan Anda. Atau Anda dapat saja pergi ke kamar kecil.
Aktivitas
kecil dapat membantu sirkulasi darah di tubuh, dan menghirup oksigen di luar
ruangan berpedingin udara mengatasi perasaan mengantuk. Jadi setiap saat Anda
merasa mumet, murung apalagi mutung, jangan terus terdiam di tempat duduk.
Cepat-cepat bangkit berdiri. Goyang-goyangkan kaki dan tangan. Lakukan
peregangan otot-otot tengkuk, bahu dan pinggang.
6. Jaga Kesehatan Dan Kebugaran Tubuh.
Kita
tidak mungkin berkinerja optimal bila tubuh sedang kurang sehat. Sebab itu
sangat penting menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita sendiri. Tubuh
memiliki sistem regenerasi yang canggih, dan untuk mendukung sistem ini supaya
berfungsi maksimal kita perlu menutrisinya dengan makanan yang sehat, istirahat
dan aktivitas fisik yang seimbang. Selain itu sangat dianjurkan untuk minum air
putih sekurang-kurangnya 1,5 liter perhari.
Pepatah
mengatakan “Men Sana In Corpore Sano” atau dalam bahasa Indonesia berarti
“Dalam Tubuh Yang Kuat Terdapat Jiwa Yang Sehat”. Kalau kita mengartikan jiwa
sebagai pikiran (mind), maka berlaku
pula The presupposition of NLP : “Mind
and body are one”. Dengan demikian jelaslah bahwa berpikir positif
menyehatkan—tidak saja—tubuh, melainkan juga pikiran. Menjaga
hubungan—membangun rapport—yang
sempurna antara tubuh dan pikiran dapat diterapkan dengan selalu mengapresiasi
tubuh, mengucapkan kata-kata yang positif, misalnya ketika merasakan gangguan
sakit kepala jangan “memarahi” tubuh. Sesungguhnya tubuh sedang mengirimkan
pesan penting kepada pikiran.
Olahraga dan istirahat seimbang. |
Saya
ingat suatu ketika berkumpul dengan klub public
speaking. Kebetulan hari itu ada yang membawa potluck buah rambutan. Saya sangat menikmatinya sebab sangat manis
dan “ngelotok” namun tidak kering. Tetapi ketika saya menawarkan kepada seorang
teman yang kebetulan sedang berdiri di dekat saya, ia menolak. “Wah, gak baik
tuh makan buah rambutan, nanti batuk-batuk.”
Apakah
Anda sering mewanti-wanti diri seperti itu? Sesungguhnya Anda sedang
mengirimkan pesan kepada tubuh untuk menolak makanan yang Anda yakini dapat
mengganggu kesehatan. Saya tidak
mengatakan bahwa orang boleh makan sesuatu secara berlebihan. Memang benar
kulit biji rambutan yang melekat pada dagingnya dapat menyebabkan tenggorokan
gatal-gatal. Tetapi kalau Anda hanya makan secukupnya dan benar-benar
mengaprisiasi kebaikannya maka setiap makanan yang kita makan akan memberikan
manfaat.
7. Bersikap Terbuka
Bersikap
terbuka berarti dapat menghargai pendapat orang lain. Karena setiap orang
beroperasi dengan peta pikiran yang berbeda, sudah pasti pendapat orang yang
satu tidak harus selalu sama dengan pendapat orang lainnya. Anda dapat
menghargai pendapatan orang lain tanpa harus setuju dengannya.
Tidak
cepat melancarkan kritik terhadap pendapat orang lain yang berbeda dengan
pendapat kita tidak saja mencegah terjadinya percekcokan, melainkan juga
membuat kita sendiri merasa damai.
Bersikap
terbuka memungkinkan kita belajar lebih banyak dan menjadi pribadi yang
menyenangkan. Dengan demikian di mana pun Anda berada, orang-orang akan
menerima dan merespek Anda. Suasana menjadi menyenangkan dan tentunya hal ini
akan menjadi sumber motivasi.
Demikian saran saya kepada para peserta
pelatihan. Mudah-mudahan bermanfaat.
Sangat bermanfaat tulisan Yg Ada Di dalam blog ini trimakasih bu Erni
ReplyDelete