Saya Menyesal Maka Saya Sharing Dengan Anda
Anda dapat meningkatkan
kualitas hidup, meningkatkan kinerja dan meningkatkan penghasilan. Caranya
sangat mudah, praktekkan saja teknik-teknik NLP yang akan kami ajarkan kepada Anda
dalam waktu 60 jam yang sangat menyenangkan.
Itulah isi brosur yang pernah
saya terima 10 tahun yang silam. Sama seperti Anda, saya tidak percaya dan sangat asing
dengan tiga huruf N-L-P itu. Dalam amplop terselip satu keping VCD dan ketika
saya mainkan di PC, ternyata isinya hampir sama dengan brosurnya, promosi! Sampah, kata saya dalam hati
dan mencampakkannya.
Tapi diri saya periode itu
sangat jauh beda dengan diri saya yang sekarang. Tahun 2003 saya telah bekerja
di PT. INEOS Silicas Indonesia selama dua setengah tahun. Masa-masa bulan madu
telah usai, bagaikan dalam pernikahan kehadiran anak dibarengkan bertambahnya tanggung jawab dan pekerjaan yang semakin membludak. Rencana akuisisi menambah load pekerjaan dan saya kekurangan staf
yang kapabel.
Saya bagaikan berada dalam
neraka dan menyeret orang-orang lain ke dalamnya. Semua orang saya ajak
bertengkar, melukai diri sendiri dan melukai hati orang lain, semua itu
disebabkan saya tidak mampu memahami persepsi orang lain. Akibatnya saya
menderita migraine akut; langganan batuk dan influensa berat; jerawatan dan flek
hitam serta kegemukan. Selain terbelakang secara EQ (emotional quotient) saya juga kurang percaya diri. Di depan bos
yang mengintimidasi saya sering ‘keok’ alias mati langkah, namun di hadapan
bawahan, saya jago menekan. Dan di atas itu semua, saya mengalami demam
panggung yang parah.
Benar, saya tidak berani berbicara di depan umum! Bahkan mengajukan pertanyaan dalam suatu seminar akuntansi saja, saya tidak berani. Saya hanya duduk diam sambil berharap peserta lain mewakili saya mengajukan pertanyaan atau komentar. Jika Anda merasakan hal yang similar, bacalah terus, dan saya akan berbagi dengan Anda bagaimana saya mengatasi problem ini.
Benar, saya tidak berani berbicara di depan umum! Bahkan mengajukan pertanyaan dalam suatu seminar akuntansi saja, saya tidak berani. Saya hanya duduk diam sambil berharap peserta lain mewakili saya mengajukan pertanyaan atau komentar. Jika Anda merasakan hal yang similar, bacalah terus, dan saya akan berbagi dengan Anda bagaimana saya mengatasi problem ini.
Suatu kali ketika sedang mengadakan
perjalanan dinas, tidak sengaja saya membeli buku karya Anthony Robbins, Unlimitted Power.
Ternyata itu adalah buku yang membahas Outcome Thinking—goal setting,
salah-satu dari empat pilar N-L-P penting. Saya pelajari dan saya tergugah
untuk merancang gol mencapai posisi direktur di perusahaan tempat saya bekerja.
Ternyata tidak mudah belajar teknik tersebut tanpa pembimbing. Saya segera
memutuskan—berdasarkan banyak fakta dan bukti, gol saya terlalu muluk. Lupakan saja!
Kata pengkritik-pengkritik yang terprogram sejak masa kanak-kanak dan remaja.
Orang tidak mungkin melepaskan diri dari asalnya, apel jatuhnya tidak jauh-jauh
dari pohon, artinya saya yang berasal dari latar belakang desa tak mungkin jadi
direktur di perusahaan besar, multinasional lagi. Jadi manager saja sudah bagus
banget! Bagaimana dengan Anda? Anda sering merancang gol —resolusi tahun baru misalnya, dan kemudian Anda lupakan? Mau tahu cara saya mendobrak penghambat-penghambat ini?
Saya terus hidup dalam neraka
yang saya ciptakan hingga penawaran training N-L-P yang lain mendarat di atas
meja kerja saya. Dalam keputusasaan dan kebingungan, saya memutuskan bergabung,
meskipun harus mengorbankan tiga perempat gaji bulan itu untuk biaya training,
transportasi dan akomodasi.
Dalam workshop dua hari itu—sayangnya—saya hanya sempat belajar sekilas-sekilas diselingi humor-humor yang agak miring: Well-formed Outcome; Rapport; Representational System; Eye Accessing Cues; Meta
Model; Chunking; Empowering Beliefs; dan Reframing. Semuanya dijelaskan sepintas, dipraktekkan secara ngawur. Bagaimanapun juga, mata saya jadi terbuka. Memang belum sepenuhnya paham arti apalagi makna N-L-P. Setitik harapan mulai terpercik dalam hati.
Saya
mendengar trainer senior itu bercerita tentang tempat-tempat pelatihan N-L-P
yang sesungguhnya, dan saya pun terbang ke tempat-tempat itu. Ketika saya
menamatkan tingkat NLP Practitioner, api di neraka saya mulai padam, dan saya
menemukan jalan keluar dari sana. Pengalaman-pengalaman penuh magis mulai berlangsung menakjubkan; tumpukan pekerjaan saya menyusut
karena keterampilan saya mendelegasikan tugas meningkat sejalan dengan
naiknya keterampilan berkomunikasi. Tapi yang paling menakjubkan adalah
kompetensi anak buah saya meningkat secara ajaib! Jadi benarlah kata Epictetus, bukan apa yang terjadi pada kita, tapi bagaimana reaksi kita terhadap kejadian itulah yang menentukan.
“Is not what happens
to you but how you react to it that matter.”~Epictetus
Semuanya menjadi lebih baik
apalagi akhirnya saya mencapai impian yang hampir saya buyarkan—saya
mendapatkan promosi, jadilah saya direktur komersial! Bersamaan itu timbullah pula penyesalan maha dahsyat! Sebab saya ingat
Buddha Gautama pernah mengatakan bahwa
kita dibentuk oleh pikiran kita, kita adalah apa yang kita pikirkan setiap
saat.
Dan ternyata NLP atau
Neuro-Linguistic Programming adalah alat untuk memogram ulang peta pikiran kita
sehingga Anda dapat menjadi luar biasa sukses dalam kehidupan dan karir,
mencapai impian melebihi batas imajinasi. Penyesalan saya tidak harus
menjadi penyesalan Anda, maka dari itu saya memutuskan menjadi trainer, coach dan consultant yang
dapat membantu Anda memogram ulang peta pikiran Anda.
Saya telah hidup lebih dari 40
tahun, dan saya sungguh menyesal tidak dari dulu-dulu memogram ulang peta
pikiran saya. Saya menjalani hidup hanya mengandalkan program-program yang
terinstal—apa adanya, keyakinan-keyakinan yang keliru, utamanya tentang
s.u.k.s.e.s sehingga saya tidak mampu memaksimalkan potensi dan talenta maha
besar karunia Tuhan. Seandainya saja, saya belajar dan mempraktekkan NLP dua,
tiga, empat, lima, enam atau tujuh tahun lebih cepat, kemajuan yang saya capai akan jauh
lebih cepat. Dampaknya juga akan jauh lebih fantastik dan luar biasa. Tak perlu mengulangi jalur yang saya lalui, ambil saja jalan pintas ke puncak sukses Anda, program training ini akan menjadi penerang Anda.
Teknik-teknik NLP yang saya
pelajari dan praktekkan secara konsisten telah meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan kesehatan, meningkatkan karir dan bisnis serta meningkatkan kecerdasan emosional saya, dan
sekarang saya bagikan semua itu dengan Anda. Ternyata memang peta atau program
yang tertanam dalam pikiran bawah sadar kita mudah distel ulang. Dan saya siap memandu serta memfasilitasi Anda melakukannya. Anda siap juga, bukan?
Apapun latar belakang profesi
dan bagaimanapun kondisi Anda saat ini serta perubahan-perubahan yang ingin
dilangsungkan, NLP dapat menyediakan alatnya. Semakin dipraktekkan semakin
berdaya diri kita. Tidak mungkin saya menceritakan semuanya dalam ruang dan
waktu yang terbatas, Anda bisa mengalaminya sendiri. Jauh di lubuk hati setiap orang, dia mengetahui lebih banyak dari yang dikiranya, hanya perlu dilepaskan supaya bermanfaat.
NB. Bila Anda ingin belajar NLP, Anda tidak musti belajar dari saya, ada
banyak trainer hebat di Indonesia dan di luar negeri. Nasihat yang harus Anda
perhatikan adalah; ingat pribahasa lama:
“Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.”
Seorang trainer papan atas
mempromosikan pelatihannya dengan kalimat: Belajar NLP di tempat yang nyaman
dan aman. Ini pernyataan yang tak dapat Anda abaikan begitu saja, dan bahkan
saya ingin menambahkan bahwa NLP~Coach Indonesia adalah tempat belajar NLP yang
aman, nyaman dan terjangkau.
NB2. Anda yang memutuskan
mendaftar di bulan Januari 2014, Anda mendapatkan diskon tambahan Rp 500.000 di
sampaing harga early bird. Silakan menghubungi saya melalui email: erni.julia@gmail.com atau meninggalkan pesan dalam kotak komentar.
Hidup itu harus luar biasa, harus beda dari yang lainnya, harus melakukan yang lebih, karena kalau hanya hidup saja, binatang juga bisa.. ayo, kita semua pasti bisa sukses!
ReplyDelete